Rabu, 02 Mei 2012

Keterampilan yang Dimiliki Guru dalam Mengajar


BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah salah satu di antara factor pendidikan yang memiliki peranan yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya “pemain” yang paling menentukan di dalam terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas dan sarana yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya di tangan guru yang kurang cakap, sarana, dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi manfaat.
Salah satu di antara ciri kemajuan zaman tersebut adalah adanya suatu pekerjaan yang ditangani secara professional, sehingga pekerjaan itu dikerjakan secara sungguh-sungguh dan serius oleh orang yang memiliki profesi di bidang tersebut. Pekerjaan guru merupakan pekerjaan profesi, karena itu mesti dikerjakan sesuai dengan tuntutan profesionalisme.
Di bidang keguruan ada tiga persyaratan pokok seseorang itu menjadi tenaga profesionalis di bidang keguruan. Pertama, memiliki ilmu pengetahuan di bidang yang diajarkannnya sesuai dengan kualifikasi di mana dia mengajar. Kedua, memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang keguruan, dan ketiga memiliki moral akademik.
Keterampilan itu harus dimiliki seorang guru, supaya dapat menyelesaikan tugas dengan professional. Dalam pembahasan ini pengertian keterampilan mengajar seorang guru dapat dibedakan kedalam masing-masing pendapat diantaranya  Alvin W Howard, Warni Rasyidin, AG Soejono. Dan dalam pengertian masing-masing dapat disimpulkan bahwa. Keterampilan mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik. Keterampilan mengajar dapat dibagi keberapa hal dan itu kedalam pembahasan kali ini yaitu KETERAMPILAN YANG DIMILIKI GURU DALAM MENGAJAR.





BAB II
ISI

A.    Pengertian Keterampilan Mengajar Guru
Menurut Alvin W Howard “ Mengajar adalah suatu aktivitas untuk memberi, menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,mengubah atau mengembangkan ide (cita-cita).
Warni Rasyidin mengemukakan bahwa “ Mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar.
Sedangkan, Menurut AG Soejono “ Mengajar adalah usaha guru memimpin muridnya keperubahan situasi dalam arti kemajuan dalam proses perkembangan intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa, sikap, pribadi serta keterampilan pada umumnya.”
Berdasarkan dengan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah usaha yang dilaksanakan oleh guru melalui bahan pengajaran yang diarahkan kepada siswa agar dapat membawa perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Keterampilan mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik.
B.     Macam-macam Keterampilan Mengajar
Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai keterampilan mengajar antara lain:
1.      Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode apapun, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai dan bagaimana keadaan siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru-guru. Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya pada situasi yang tepat, sebab memberi pertanyaan secara efektif dan efisien akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku baik pada guru maupun dari siswa. Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasi akan berubah menjadi banyak mengundang interaksi siswa, sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara pasif mendegarkan keterangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasi dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat. Hal ini akan menimbulkan adanya cara belajar siswa aktif yang berkadar tinggi. Untuk lebih memudahkan guru dalam menggunakan keterampilan bertanya hendaknya seorang guru mengetahui kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya.
Tujuan keterampilan bertanya adalah :
ü  Merangsang kemampuan berfikir siswa;
ü  Membantu siswa dalam belajar;
ü  Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri;
ü  Meningkatkan kemampuan berfikir siswa dari kemampuan berfikir tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi;
ü  Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.
ü   Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pokok bahasa yang akan dibahas.
ü  Memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan
ü  Mengembangkan keaktifan siswa.
ü  Mendorong siswa untuk dapat menggunakan pandangan-pandangan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
ü  Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui sejauhmana prestasi belajar siswa selama proses belajar mengajar.
ü  Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisir dan memberi informasi yang pernah didapat sebelumnya.
Agar proses bertanya yang dilaksanakan dapat berhasil dalam proses pembelajaran  ada beberapa teknik bertanya yang baik diantaranya :
Ø  Tunjukan keantusiasan dan kehangatan;
Ø  Berikan waktu secukupnya kepada siswa untuk berfikir.
Ø  Atur lalu lintas bertanya jawab;
Ø  Hindari pertanyaan ganda.
Selain teknik perlu juga bagaimana meningkatkan kualitas pertanyaan agar mampu menjadi alat untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa yaitu :
a.       berikan pertanyaan secara berjenjang
b.      gunakan pertanyaan-pertanyaan utuk melacak
Hal-hal yang harus dihindari :
·         Menjawab pertanyaan sendiri;
·         Mengulang jawaban siswa;
·         Mengulang-ulang pertanyaan sendiri;
·         Mengajukan pertanyaan yang memberikan jawaban serentak.

2.      Keterampilan Memberi Penguatan ( Reinforcement )
Yang dimaksud dengan keterampilan memberi penguatan adalah respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat berpartisifasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa dapat mengulangi lagi perbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangat mudah pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.
Pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa tujuan dan manfaat apabila dapat dilakukan dengan tepat antara lain:
  1. Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi
  2. Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif
  3. Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendiri
  4. Dapat meningkatkan cara belajar siswa aktif
  5. Dapat mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya secara mandiri.ng
  6. Dapat melancarkan atau memudahkan proses belajar.
  7. Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik/divergen dan inisiatif pribadi.
Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaannya, namun dapat pula pemberian penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut, pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam pemberian penguatan antara lain:
a.       Hangat dan Antusias.
b.      Bermakna
c.       Hindari Penggunaan Penguatan Negatif.
d.      Penggunaan Bervariasi.
e.       Berikan Penguatan dengan Segera.
Saat dimana guru harus memberikan penguatan kepada anak didik, diantaranya:
%  Perhatian kepada guru,kawan, atau objek diskusi;
%  Tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan dipapan tulis;
%  Penyelesaian hasil pekerjaan (PR)
%  Kualiatas pekerjaan atau tugas (kerapihan, keindahan)
%  Perbaikan atau penyempurnaan tugas
%  Tugas-tugas mandiri.

3.      Keterampilan Memberi Variasi
Menggunakan Variasi adalah suatu kegiatan Guru dalam konteks interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosana siswa sehingga dalam proses belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuh partisipasi secara aktif..
Keterampilan variasi yang tepat dalam proses belajar mengajar akan dapat memberi manfaat bagi siswa antara lain:
J  Dapat menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan kepadanya.
J  Dapat memberi motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatiannya pada proses belajar mengajar.
J  Dapat menghindari kebosanan siswa dalam belajar.
J  Dapat mendorong anak untuk mengadakan diskusi dengan temannya.
Pemberian  Variasi dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan pengajaran dari yang satu dengan yang lain disinilah pentingnya seorang Guru menguasai berbagai metode dalam mrngajar sebab dengan menggunakan berbagai metode dalam mengajar akan membangkitkan gairah belajar siswa. Misalnya saja seorang Guru diawal mata pelajaran menggunakan metode ceramah kemudian diselingi dengan metode tanya jawab mau tak mau siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan pelajaran.
Ada dua aspek dalam keterampilan memberi variasi yang harus dikuasai guru dalam proses belajar mengaja. yaitu:
1)       Variasi dan Gaya Mengajar
2)      Variasi Media dan Bahan Ajaran
Ada empat variasi penggunaan media Menurut Syaiful Bahri Djamarah yaitu:
1.      Media Pandang
2.      Variasi Media Dengar
3.      Variasi Media Taktil
4.      Variasi interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didik memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu:
a.       Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru.
  1. Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru dimana guru berbicara kepada anak didik.
Diantara dua kutub itu banyak kemungkinan dapat terjadi. Misalnya, guru berbicara dengan sekolompok kecil anak didik melalui pengajuan beberapa pertanyaan atau guru berbincang dengan anak didik secara individual, atau guru menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga antar anak didik dapat saling tukar pendapat melalui penampilan diri, demonstrasi, atau diskusi.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melakukan variasi yaitu:
A.       Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran
·         Penggunaan variasi suara ( teacher voice )
·         Pemusatan perhatian ( focusing )
·         Kebisuan guru ( teacher silence )
·         Mengadakan kontak pandang ( eye contact )
·         Gerak guru ( teacher movement )

B.     Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran
·         Menggunakan variasi media visual.
·         Menggunakan variasi media atau alat auditif.
·         Menggunakan alat atau bahan motorik.

C.     Variasi dalam berinteraksi
     Guru perlu membangun interaksi secara penuh dengan memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
4.  Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka atau set induction adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah :
a.       Menarik perhatian siswa
b.      Menumbuhkan motivasi belajar siswa.
c.       Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
d.      Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
e.       Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran.
f.       Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa.
g.      Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran.

Menutup pelajaran diartikan sebagai kegiatan yang  dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara :
·         Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas.
·         Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok agar siswa berminat untuk mempelajarinya lebih lanjut.
·         Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
·         Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.

5.      Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Yang termasuk kedalam hal ini adalah misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menggangu proses pembelajaran, pemberian ganjaran bagi kedisiplinan siswa,  penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Perilaku yang dapat mengganggu proses belajar mengajar karena tidak adanya perhatian dan perilaku mengganggu.
Untuk menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu, maka dalam pengelolaan kelas dapat dilakukan teknik-teknik berikut ini:
·         Penciptaan kondisi belajar yang optimal
·         Menunjukan sikap tanggap
·         Memusatkan perhatian
·         Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
·         Memberikan teguran dan penguatan.
Adapun tujuan mengelola kelas bagi siswa ialah :
* Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya.
* Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
* Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan aktifitas kelas.
Beberapa kekeliruan yangh perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan mengelola kelas ialah :
o   Campur tangan yang berlebihan;
o   Kelenyapan;
o   Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan;
o   Penyimpangan;
o   Bertele-tele;
o   Pengulangan penjelasan yang ulangan penjelasan yang tidak perlu.

6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah
Keterampilan membimbing diskusi memiliki kelebihan dan keterbatasan antara lain :
  1. Kelebihannya
a.       Kelompok memiliki sumber daya yang lebih banyak daripada individu.
b.      Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain, agar idenya bermanfaat untuk prestasi kelompoknya
c.       Kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
d.      Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang diambil dengan melalui keterklibatannya dalam diskusi.
e.       Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain.
f.       Anggota yang pemalu akan bebas mengemukakan pikirannya dalam kelompok yang kecil.
2.      Kelemahannya
a.       Diskusi memakan waktu
b.      Pemborosan waktu
c.       Diskusi dapat menekan pendirian
7.      Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
Tujuan memberikan penjelasan antara lain:
a)      Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, fakta, definisi dan prinsip secara obyektif.
b)      Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
c)      Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalapahaman mereka.
d)     Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti- bukti dalam pemecahan masalah.
Prinsifp yang perlu diperhatikan dalam memberikan penjelasan, yaitu :
*      Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah dan akhir jam pertemuan, tergantung kepada keperluan.
*      Penjelajasan dapat diselingi Tanya jawab.
*      Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran.
*      Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau direncanakan oleh guru.
*      Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.
*      Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.

8.      Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan

Mengajar kelompok kecil atau perorangan yaitu perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil dan hanya satu orang untuk perorangan. Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan guru berperan sebagai :
a.       Organisator kegiatan belajar mengajar.
b.      Sumber informasi bagi siswa.
c.       Pendorong bagi siswa untuk belajar.
d.      Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
e.       Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
f.       Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti yang lainnya.
Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan yaitu :
a)      Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
b)      Keterampilan mengorganisasi
c)      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
Dan beberapa hal yang perlu diperhatiakan seorang guru ialah :
J  Guru yang biasa mengajar secara klasikal, sebaiknya mulai dari mengajar kelompok kecil, dan kemudian perorangan.
J  Tidak semau topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil maupun perorangan.
J  Pengorganisasian siswa, sumber materi, serta waktu, merupakan langkah pertama yang perlu diperhatikan oleh guru.
J  Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
J  Dalam pengajaran perorangan, guru  perlu mengenal siswa secara pribadi.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan yang cukup kompleks dan memerlukan pengusaan keterampilan sebelumnya, yakni keterampilan bertanya, member penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, dan membimbing diskusi kelompok kecil. Keberhasilanya ditentukan oleh pengetahuan, kemampuan, kretifitas, serta hubungan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.




BAB III
PENUTUP

Keterampilan mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik.
Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai keterampilan menagajar antara lain: Ketrampilan Bertanya, Keterampilan Memberi Penguatanmberi, Ketrampilan Memberi Variasi, Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, Ketrampilan Mengelolah Kelas, Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil, dan Keterampilan Menjelaskan.
Cara mejelaskan metode dengan baik kita harus menguasai materi yang akan diajarkan terlebih dahulu. Karena penyampain informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yan cocok merupakan cirri utama kegiatan penjelasan.


DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. Pengelolaan Pengajaran. Cet.VI. Ujung Pandang. Bintang Selatan.
E. Mulyasa, M.Pd. Sertifikasi guru. PT Remaja Rosdakarya Offset Bandung.2008
Mustamin, Psikologi Pendidikan, Diktat 1996.
Http://www. Keterampilan Mengajar guru@yahoo.co.id
Roestiyah.N.K. Masalah Ilmu Keguruan (Cet III. Jakarta: Bina Aksara. 1989).
Soetomo. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Cet.1 Surabaya. Usaha Nasional. 1993.
J.J Hasibun, dll.Proses Belajar Mengajar. Rosdakarya. Bandung. 2000.
Wina Sanjaya. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Kencana. Jakarta. 2006.
Sobry Sutikno. Belajar Dan Pembelajaran. Prosfect. Bandung. 2008.