1. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Sains merupakan materi yang
memerlukan aplikasi nyata dan para mahasiswa khususnya harus mengetahui realita
sains yang ada di lapangan, sehingga para mahasiswa tidak hanya mengetahui
materi tetapi juga kenyataan di lapanan.oleh karena itu pembelajaran sains
tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas tetapi juga harus dilaksanakan ditempat
yang menunjang proses pembelajaran tersebut.
Salah satu alternatifnya adalah
dengan mengadakan kunjungan ke observatorium Bosscha, mengingat lokasinya masih
berada di daerah Bandung. Selain itu juga observatorium ini memiliki perangkat
tekhnologi yang menunjang. Latar belakang kunjungan ke observatorum Bosscha
juga untuk menambah pengalaman para siswa sebagai calon pendidik fisika
khususnya yang akan mengajarkan materi yang ada hubungannya dengan optik, bumi
antariksa, astronomi dan lainnya.
b. Tujuan dan fungsi kunjungan lapangan
Tujuan kunjungan ke observatorium
Bosscha adalah untuk mengetahui lokasi observatorium Bosscha dan juga untuk mengatahui
sejarah observatorium Bosscha dan menambah pengetahuan para mahasiswa mengenai
perangkat teknologi yang ada disana.
Para mahasiswa juga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan mengenai mata
kuliah yang diberikan, dengan kunjungan kesana mereka juga diharapkan memiliki
wawasan yang mendalam mengenai observatorium Bosscha.
c. Manfaat kunjungan lapangan
Manfaat kunjungan kesana adalah para
mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam hal cara pengoperasian teropong, serta bagaimana
penelitian yang dilakukan oleh para astonom. Para mahasiswa juga dapat
melepaskan kepenatan dari segala aktivitas yang ada, jadi selain mereka berekreasi
mereka juga mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Dengan melakukan
kunjungan ini mereka dapat merasakan kenyamanan belajar yang langsung
berinteraksi dengan kehidupan nyata.
d. Peserta kunjungan lapangan
Peserta kunjungan ke observatorium
Bosscha ini terdiri dari mahasiswa prodi pendidikan fisika semester 2,semester
4, dan semester 6,ditambah mahasiswa
semester 8 yang mengambil mata kuliah belajar dan pembelajaran fisika, yang
berjumlah 200 orang sesuai dengan kuota kunjungan.
2. Sejarah singkat Bosscha
3. Jenis perangkat teknologi yang ada di
observatorium Bosscha
Jenis perangkat teknologi yang ada
di Observatorium Bosscha antara lain:
·
Teropong
Bintang zeis
·
Teleskop
Bamberg
·
Teleskop
Schmidt-Bimasakti
·
Goto
·
Unitron
.
4. Teropong bintang Zeis
a. Cara pengoperasian:
ü Menentukan terlebih dahulu obyek yang
akan diamati,
ü Mengarahkan ujung teleskop pada obyek
pengamatan,
ü Konstruksi bangunan kubah dapat dibuka
selebar 3 meter dan kubah dapat diputar kesegala penjuru arah, disesuaikan dengan letak dari obyek
pengamatan,
ü Lantai teleskop dapat dinaikkan dan diturunkan
dengan daya listrik 10000 watt, berfungsi untuk memudahkan pengamatan benda
langit yang terlalu rendah ataupun benda
langit yang cukup tinggi.
b. Jenis pengamatan yang pernah dilakukan
·
Pengamatan
astrometri untuk penelitian orbit bintang ganda visual,
·
Pengamatan
astrometri untuk penelitian gerak diri bintang dalam gugus bintang,
·
Pengamatan
astrometri untuk keperluan pengukuran paralaks bintang untuk penelitian jarak
dan sistem kegandaan dari bintang-bintang yang berpasangan,
·
Imaging,
pengamatan citra detail komet terang,
kawah permukaan bulan, oposisi planet mars, oposisi planet saturnus, dan oposisi
planet jupiter.
c. Hasil yang pernah didapat
Hasil
yang pernah didapat diantaranya adalah adanya koleksi sekitar 10000 data
pengamatan bintang ganda visual yang diperoleh dari pengamatan teleskop Zeiss.
5. Hasil yang sudah dilakukan dan prestasi
yang pernah diraih dalam pengamatan benda angkasa oleh observatorium Bosscha
Hasil yang pernah didapat yang
mendobrak ilmu pengetahuan adalah menemukan bentuk galaksi bima sakti yaitu
bentuknya bergelombang. Dan hasil-hasil lainnya adalah:
·
Mempublikasikan
karya ilmiah tentang bintang ganda
visul, struktur galaksi , dan bintang variabel.
·
Suvey
lengan galaksi bima sakti
·
Penelitian
bintang ganda
·
Fotometri
bintang variabel,
·
Pengamatan
pelanet mars,
·
Pengamatan
komet halley,
·
Katakris
variabel kalisme,
·
Survey
daerah pembentukan bintang.
6. Hasil pertemuan di aula
Bumi yang kita huni sekarang ini
merupakan bumi yang berasal dari satu unsur meburut teori bigbang. Bumi kita
ini merupakan bagian dari alam semesta yang amat luas, itulah yang menjadi
tantagan ilmu pemgetahuan. Para astronom berusaha untuk menyelidiki rahasia
alam ini dengan segala upaya dan keterbatasan manusia. Sejak berabad abad lalu
pengeahuan tentang alam semesta telah dilakukan dan menemukan inovasi – inovasi
yang menyumbang sangat besar bagi ilmu pengetahuan.
Beruntunglah negara kita memiliki perangkat
teknologi tertua yang didirikan oleh seorang yang dermawan K.A.R Bosscha yang
sangat bermanfaat bagi penelitian sains khususnya untuk mengetahui alam semesta
ini. Perjalanan yang sangat panjang dalam mendirikan bangunan ini dan daerah
Lembang Bandung merupakan daerah yang dianggap paling cocok untuk melakukan
pengamatan, disamping lokasinya yang mencukupi karena berada dalam ketinggian
tertentu dan udara pada waktu itu jauh dari polusi yang dapat mengganggu
pengamatan. Polusi dapat menyebabkan pengamatan terhadap bintang yang memiliki
sinar kurang terang menjadi tidak terlihat. Tetapi pada kenyataannya sekarang
ini ada isu-isu observatorium Bosscha akan dipindahkan, karena daerah Lembang
sudah penuh dengan polusi dan ada sejumlah oknum yang akan menggusur
observatorium ini untuk dijadikan pemukiman penduduk.
Dalam membangun observatorium ini
para pendirinya langsunng memesan perangkat seperti teropong ini langsung dari
Jerman. Alangkah sulitnya menempuh perjalanan jauh sampai ke daerah Lembang. Kemudian
teropong dirakit di sini agar memudahkan pembawaan teropong dari negara
asalnya.
Observatorium Bosscha sangat
memberikan sumbangsi yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan khususnya mengenai
astronomi. Beberapa penelitian dilakuan dengan menggunakan teropong Bintang
Zeis, dan menghasilkan banyak sekali hasil.
7. Observatorium Bosscha kaitannya dan
relevansi dengan kurikulum di sekolah khususnya kurikulum SMP
8. Simpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar